Sabtu, 14 Juli 2012

Budidaya Padi


Budidaya Padi

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI
1. PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI
2. PEMBERSIHAN LAHAN/GULMA DAN PENTRAKTORAN
3. LAHAN PERSEMAIAN
4. SEMPROTKAN 15-20 TUTUP BOTOL PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KE LAHAN PERSEMAIAN ANDA.
5. PILIHLAH BENIH PADI YANG PALING UNGGUL ATAU SESUAI KEINGINAN ANDA.
6. RENDAM BENIH PADI DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI DENGAN DOSIS 1 TUTUP BOTOL/5 LITER AIR.
7. SETELAH DIRENDAM TEBAR BENIH DI LAHAN PERSEMAIAN.
8. BENIH PADI SESUDAH DI TABUR
9. UMUR PERSEMAIAN 7 HARI DAN UMUR 15 HARI SEMPROTKAN DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI DENGAN DOSIS 4-5 TUTUP BOTOL / TANKI (UKURAN 17 LITER)
10. UMUR 18-22 HARI PENCABUTAN SIAP TANAM.
11. SEBELUM DITANAM/DITANDUR. SEBAIKNYA AKAR PADI DIRENDAM DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI SELAMA 30 MENIT LALU DI TANDUR.
12. SEMPROTKAN 15-20 TUTUP BOTOL PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KE LAHAN SIAP TANDUR ANDA.
13. BUAT GARISAN DI LAHAN SIAP TANDUR ANDA.
14. TANAM /TANDUR PADI ANDA.
15. UMUR 7 HARI SEMPROTKAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KETANAMAN PADI ANDA. DENGAN DOSIS 5 TUTUP BBOTOL/TANGKI UKURAN 17 LITER.
16. Umur 10 hari PENGGUNAAN PUPUK KIMIA (UREA,NPK , TSP atau Phoska) dikurangi sebesar 50% -75% dari dosis anjuran atau dosis rekomendasi dinas setempat.
17. UMUR 15 HARI SEMPROTKAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KETANAMAN PADI ANDA. DENGAN DOSIS 5 TUTUP BOTOL/TANGKI UKURAN 17 LITER.
18. UMUR 30 HARI SEMPROTKAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KETANAMAN PADI ANDA. DENGAN DOSIS 5 TUTUP BOTOL/TANGKI UKURAN 17 LITER.
19. UMUR 45 HARI SEMPROTKAN PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KETANAMAN PADI ANDA. DENGAN DOSIS 5 TUTUP BOTOL/TANGKI UKURAN 17 LITER.
UMUR 46 HARI
20. UMUR 60 HARI PENYEEMPROTAN TERAKHIR PUPUK ORGANIK CAIR CIREMAI KETANAMAN PADI ANDA. DENGAN DOSIS 5 TUTUP BOTOL/TANGKI UKURAN 17 LITER.
BUDI DAYA TANAMAN PADI SAWAH POLA CIREMAI I 200 watt
Di Indonesia produksi gabah padi pada saat ini baru mencapai rata rata 5 – 6 ton /ha,bahkan cenderung menurun karena menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang tidak berimbang dan penggunaan pestisida yang berlebihan.
Pupuk ion organic cair CIREMAI I 200 watt dalah solusi untuk meningkatkan produksi gabah padi secara nyata sehingga bisa membatu tercapainya ketahanan pangan nasional. Syarat Tumbuh: tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 -1500 m dpl, pH tanah berkisar 4 – 7,tanah olah dengan ketebalan minimal 20 cm , penyinaran matahari penuh dan sistim pengairan yang baik.
• PEDOMAN BUDI DAYA PADI SAWAH POLA CIREMAI i 200 watt.
1.Benih Untuk membuat bibit yang sehat maka gabah calon benih perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 1 tutup botol /5 ltr air selama 12 jam, selanjutnya perendaman dengan air biasa atau langsung ditiriskan,selanjutnya diperam selama 2 malam sampai benih berkecambah seretak.
2. Pemeliharaan Pembibitan/ Persemaian Pengairan pada persemaian dilakukan secara berangsur angsur usahakan pucuk benih tidak terendam air. Setelah bibit berumur 7 hari dan 15 hari, dilakukan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 4 tutup botol / tangki .
3. Pemindahan Benih Bibit yang siap dipindahkan ke sawah berumur 18 – 22 hari, dengan menggunakan PIOC CIREMAI i 200 watt maka pada umur 18 hari sudah bisa dipindahkan karena batang bawah sudah besar dank eras, pertumbuhan seragam.Pemindahan benih dilakukan dalam keadaan sehat.
4. Persiapan Lahan , Lahan yang akan ditanami padi harus dibajak dengan kedalaman minimal 20 cm, kemudiaan diratakan , usahakan pematang atau galengan jangan ada yang bocor supaya hemat air. 2 atau 3 hari sebelum tanam lakaukan penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt denagn dosis 2 ltr /ha.
5. Pemeliharaan tanaman dan pemupukan. Padi yang baru ditanam keadaan air tidak boleh terlalu tinggi supaya anakan padi maksimal,pengendalian gulma akan lebih baik apabila dilakukan dengan cara di garok bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
a. Pemupukan N P K S pertama dilakukan 7 – 12 hari setelah tanam, dosis pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi setempat.
b. Pada umur 15 HST lakukan penyemprotan PIOC CEREMAI i 200 watt dengan dosis 1 ltr/ha atau 6 – 10 tutup botol ciremai/ tangki isi 17 ltr , penyemprotan dilakukan pada pagi hari sampai jam 9 dan sore hari mulai jam 15.
c. Pemupukan N P K S kedua dilakukan pada umur 25-28 HST,setengah dosis dari pemupukan pertama
d. Pada umur 30 HST penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 6 – 10 tutup botol / tangki.
e. Pemupukan N P K S ketiga dilakukan pada umur 40 – 43 HST, setengah dosis dari pemupukan kedua.
f. Pada umur 45 HST penyemprotan PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 6 – 10 tutup botol/ tangki .
g. Penggunaan PIOC CIREMAI i 200 watt terakhir dilakukan pada saat padi berumur 60 atau 65 tergantung varietas atau padi sudah selesai berbunga.
6.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Hama putih (Nymphula depunctatil)
Gejala : Meyerang daun bibit ,kerusakan berupa titik–titik yang memanjang sejajar tulang daun ,ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Dengan cara pengaturan air yang baik,penggunaan bibit yang sehat,melepas musuh alami ,menggugurkan tabung daun.
• Padi thrips (Thrips Oryzae )
Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerhan,pertumbuhan bibit terhambat ,pada tanaman dewasa gabah tidak berisi, wereng penyerang batang padi:wereng padi coklat (nilaparvata lugens),wereng padi berpunggung putih (sogatella furcifera)dan wereng penyerang daun padi wereng padi hijau (nephotettix apicalis dan N.inpicticep). Merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala :Tanaman menjadi kuning dan mengering,sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil
Pengendalian : Bertanam padi serempak,menggunakan varitas tanah wereng membersihkan lingkungan,melepas musuh alami seperti laba-laba,kepinding dan kumbang lebah
• walang sangit (leptocoriza acuta) menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala : Buah/gabah berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan rasa tidak enak pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik bintik hitam.
Pengendalian : Bertanam berserempak, peningkatan kebersihan mengumpulkan dan memusnakan telur , melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba.
• kepik hijau (nezara viridula) menyerang batang dan buah padi.
Gejala : Pada batang tanaman bekas tusukan ,buah padi yang diserang memiliki noda bekas hisapan dan pertumbuahan tanaman terganggu.
Pengendlian : Mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya.
• pengerek batang padi terdiri atas: penggerek padi putih (tryporhyza innotata) kuning (T.incertulas), bergaris (chilo supressalis) dan merah jambu (sesamia inferes). Menyerang batang dan pelepah daun.
Gejala : Pucuk tanam layu ,kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanam sudah disebut hama ”sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut ”beluk”.
Pengendalian : Menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setalah panen agar kepompong mati, membakar jemari.
•Hama tikus ( rattus argentiventer) menyerang batang muda (1-2bulan) dan buah.
Gejala : Adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman .
Pengendalian : Pergiliran tanaman, tanaman Legowo, senitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu.
• Burung
Menyerang mejelang panen, tangkai buh panah, biji berserakan.
Pengendalin : Mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
• penyakit Bercak daun coklat
Penyebab : jamur helmintosporium.
Gejala : Menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan biji yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi padi dewasa busuk kering, biji cabang busuk dan kecambah mati. Pencegahan dengan larutan PIOC CIREMAI i 200 watt benih direndam selama 12 jam tanaman padi tahan penyakit ini.
• penyakit blast
Penyebab : Jamur Pyricularia oryzae.
Genjala : Menyerang daun ,buku pada malai dan ujung malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkai malai membusuk. Pamasakan makanan terhambat dan butiran padi mejadi hampa.
Pengendalian : Membakar sisa jarami ,menggenangi sawah, menanam varitas unggul, pemberian pupuk disaat pertengahan fase vegetative dan fase pembetukan bulir.
• busuk pelepah daun
Penyebab : Jamur vesertium moniliforme. Genjala:menyerang malai dan biji mudah menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
Pengendalian : Merenggangkan jarak tanam, akan lebih baik jika menggunakan system legowo dan mencelupkan akar benih dengan larutan PIOC CIREMAI I 200 watt sebelum di tanam .
• Penyakit kresek/hawardaun
Penyebab : bakteri xanthomonas camprestis pv ortzae)
Gejala : Menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mongering dan mati. Pengen dalian: menanam varitas tahan penyakit kresek menghin dari luka mekanis, sanitasi lingkungan
Pengendalian : diawali dengan GLIO penya kitkerdil
Penyebab : virus ditularkan oleh wereng coklat Nilavata lugens.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning –kuningan, batang pendek, Buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian :Sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang .
• penyakit tungro
Penyebab:virus yang di tularkan oleh wereng hijau nephottix inpicticeps.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman ,pertmbuhan tanaman kurang sempurna,daun kuning hingga kecoklatan ,jumlah tunas barkurang,pembuangan tertunda ,malai kecil dan tidak berisi.
Pengendalian : Menanam padi tahan wereng.
7. PANEN DAN PASCA PANEN
 Panen dilakukan jika butir gabah 80% menguning dan tangkaian menunduk
 Alat yang digunakan ketam atau sabit
 Setelah panen segera dirontokan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
 Kehilangan panen dapat ditekan apabila menggunakan alat perontok perbedaan hasil antara mesin perontok dengan banting bisa mencapai 20 %.
 Pengeringan bisa dilakukan dengan sinar matahari 2-3 hari Atau dengan mesin pengering apabila musim hujan ,sampai kadar air yang di inginkan.
 Selanjutnya disimpan atau digiling ke penggilingan beras jadilah beras siap dikomsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar